Kamis, 28 Maret 2013

STATISTIK BERDASARKAN AKTIVITAS




MAKALAH
Statistik Berdasarkan Aktivitas
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik I

Dosen Pembimbing
Afrinda H.M, S.E, Msi


   
DISUSUN OLEH
Kelompok IV
              
ASMAWATI            (101201039)
MUH. SYAHRONI (101201036)
YENI                       (101201037)
DARLAN                (101201160)








JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
 2013




KATA PENGANTAR


        Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Statistik Berdasarkan Aktivitas. Makalah ini diajukan gunamemenuhi tugas mata kuliah Statistik I.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.


Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin...




Baubau,    Maret 2013


Penyusun,








DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.........................................................................................  i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Statistik........................................................................................ 3
2.2 Jenis Statistik Berdasarkan Aktivitas.............................................................. 4
2.3 Statistik Deskriptif......................................................................................... 4
2.4 Statistik Inferensial......................................................................................... 5

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................  7
3.2 Saran............................................................................................................  7

DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


           Sadar atau tidak, sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai informasi-informasi statistik baik yang disajikan lewat media elektronik maupun lewat media cetak. Informasi-informasi tersebut disajikan dalam bentuk angka-angka,  tabel  atau grafis.  Informasi seperti laju pertumbuhan penduduk, hasil pooling tentang cara pemilihan presiden, keadaan penduduk prasejahtera,  pengangguran sarjana,persentase dana pembangunan yang dikorupsi pejabat, dan sebagainya;  merupakan beberapa contoh kecil dari sekian banyak hal lainnya yang berkaitan dengan pemanfaatan statistik.  Dapat dikatakan bahwa statistik memiliki peran penting dan sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia moderen.  Oleh sebab itu pemahaman terhadap statistik menjadi sangat diperlukan.


Mata kuliah statistik merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi.  Mata kuliah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa menangani informasi yang bersifat kuantitatif.  Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dalam menggunakan pendekatan ilmiah dalam memecahkan masalah.  Penelitian akademis -seperti yang diterapkan dalam penulisan skripsi- adalah salah satu kegiatan keilmuan di mana permasalahan yang ada dipecahkan dengan  melalui penggunaan pendekatan ilmiah.  Dalam memecahkan permasalahan maka statistik dapat berperan sebagai alat bantu yang dapat digunakan untuk menangani data-data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian.  Dengan kata lain, melalui analisis statistik, dapat digambarkan situasi, kondisi, atau fakta yang diteliti dan sekaligus dapat diperoleh suatu kesimpulan yang masuk akal. 



1.2  Rumusan Masalah

Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:
1.
Apa yang dimaksud dengan statistik?
2.
Menentukan jenis statistik berdasarkan aktivitas?
3.
Apa yang dimaksud dengan statistik deskriptif?
4. Apa yang dimaksud dengan statistik inferensial?

1.3  Tujuan Penulisan

            Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
:
1.    Menjelaskan pengertian statistik
2.    Mengetahui jenis-jenis statistik berdasarkan aktivitas
3.    Mengetahui perbedaan statistik deskriptif dan statistik inferensial


1.4 Metode Penulisan

            Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan m
akalah ini.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Statistik



Banyak sekali definisi mengenai statistik yang dapat ditemukan dalam buku-buku teks statistik.  Dari sekian banyak definisi tersebut, ada beberapa yang dapat dikemukakan di sini.


Menurut Thorne (1980:3), statistik adalah seperangkat alat yang berkepentingan dengan pengumpulan,  pengorganisasian,  dan analisis fakta-fakta numerik.   Dengan makna yang hampir sama,  Pasaribu (1981:22) mengemukakan bahwa statistik menyediakan berbagai alat dan cara untuk mencari kembali keterangan yang seolah-olah tersembunyi di dalam angka-angka statistik.  Kedua definisi tersebut menyepakati statistik sebagai suatu “alat” yang digunakan dalam menangani data kuantitatif.


Definisi yang mengarahkan pada klasifikasi statistik (statistik deskriptif dan statistik inferensial)  dikemukakan oleh McCall (1980:18). Ia mengemukakan bahwa statistik mempelajari tentang metode mendeskripsikan dan menginterpretasikan informasi kuantitatif, termasuk teknik mengorganisasi dan merangkum  data, teknik membuat generalisasi (kesimpulan yang berlaku umum) dan inferensi dari data.  Arah pengklasifikasian ini tampak pada istilah “mendeskripsikan” sebagai “statistik deskriptif” dan menginterpretasikan” sebagai “statistik inferensial”.


Dari definisi-definisi yang dikemukakan tersebut dapat disimpulkan bahwa statistik berkaitan dengan cara menangani fakta berupa data kuantitatif yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengukuran sehingga data dapat dideskripsikan atau ditarik kesimpulan dan akhirnya memungkinkan orang lebih mudah memahami fakta yang ada.



2.2   Jenis Statistik Berdasarkan Aktivitas



Dalam definisi sebelumnya disebutkan bahwa statistik berfungsi mendeskripsikan dan menarik kesimpulan (inferensial).  Menurut Horvath (1985:5),  statistik memiliki dua tujuan utama,  yaitu mendeskripsikan dan menarik kesimpulan.  Oleh sebab itu dikenal dua jenis statistik, yaitu stastistik deskriptif dan statistik inferensial.



2.3 Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif berisi teknik untuk mengorganisasi, meringkas/ menyarikan informasi dari data numerik (Horvath, 1985:5). Untuk memberikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan statistik deskriptif, maka perhatikan contoh berikut ini:


Seorang peneliti ingin mengetahui tentang skor hasil belajar metodologi  penelitian dari 300 orang  mahasiswa  di fakultas X.  Data dari 300 orang mahasiswa tersebut  diperoleh dari arsip nilai pada bagian kemahasiswaan. Si peneliti menyalin nama dan skor masing-masing mahasiswa.  Dari contoh tersebut tentu saja diperoleh 300 skor yang bervariasi  dari masing-masing mahasiswa.  Dapat kita bayangkan berapa lembar kertas  yang dibutuhkan untuk menyalin data dari  300  orang mahasiswa tersebut. 


Deretan data tersebut, meskipun sudah menyajikan  semua data  yang dibutuhkan,  namun belum dapat memberikan  jawaban secara akurat mengenai pertanyaan-pertanyaan seperti:  Berapa skor  rata-rata  dari kelompok  mahasiswa  tersebut?  Apakah rentang  skor semua mahasiswa sempit sehingga  variasi  skor dapat  dikatakan mirip?  Atau sebaliknya rentang skor  lebar sehingga   skor  sangat bervariasi?  Skor  mana  yang  dapat diidentifikasikan  sebagai  kelompok tinggi  dan  mana  yang masuk  dalam kelompok rendah?  Informasi-informasi  mengenai pertanyaan-pertanyan tersebut masih membutuhkan perhitungan-perhitungan   tertentu.   Perhitungan-perhitungan   tersebut itulah yang menjadi kawasan operasi statistik deskriptif.



2.4   Statistik  Inferesial

Menurut  Horvath  (1985:6) Statistik  inferensial  (ada yang menyebut statistik induktif)  adalah kumpulan aturan dan prosedur di mana pernyataan umum tentang orang atau peristiwa dibuat berdasarkan observasi terhadap jumlah yang relatif sedikit.  Dengan kata lain statistik inferensial ini merupakan  penggeneralisasian  penemuan di  luar  pengamatan  yang dilakukan.  


Sebagai  contoh,  seorang  peneliti  ingin   mengetahui bagaimana  sikap  mahasiswa  IKIP  terhadap  profesi   guru.  Berapa  jumlah  mahasiswa  IKIP  di  Indonesia?   Katakanlah jumlah  seluruhnya  10.000  orang.  Ini  jumlah  yang  tidak kecil.   Namun dengan menggunakan teknik statistik  inferensial,  memungkinkan peneliti untuk mengedarkan  angket  yang sudah  disiapkan  kepada  sebagian  mahasiswa  yang  dipilih secara acak  (random),  katakanlah 500 orang.  Melalui  analisis  data  dari angket yang diisi oleh 500  orang  tersebut,  diketahui bahwa sikap mereka terhadap profesi guru  ternyata rendah.  


Apabila prosedur analisis terhadap kelompok  kecil sampel  ini  dilakukan dengan benar,  maka  kesimpulan  hasil tersebut  menjadi  berlaku bagi seluruh  mahasiswa  IKIP  di Indonesia, yaitu semuanya memiliki sikap yang rendah  terhadap profesi guru.  Jadi kesimpulan bukan hanya berlaku  pada 500  orang  yang dijadikan sampel.  Dengan  demikian  teknik statistik  inferensial adalah alat mengumpulkan suatu  fakta mengenai  populasi yang besar dengan hanya menggunakan  data dari  sampel  yang relatif kecil.  Itulah  sebabnya  Horvath (1985:6) mengatakan bahwa statistik ini merupakan  "jantung" dari kegiatan ilmiah.


Beberapa pengertian dalam statistik deskriptif dan statistik inferensial :

-    Sampel     : serangkaian observasi yang dilakukan terhadap sebagian dari obyek untuk memperoleh gambaran mengenai obyek itu sendiri.
-    Populasi    : keseluruhan obyek yang tidak seluruhnya diobservasi tetapi merupakan obyek penyelidikan
-       Data         : sesuatu yang diketahui dan dapat memberikan gambaran tentang sesuatu keadaan atau permasalahan
-         Parameter : semua karakteristik yang dimiliki oleh populasi (diukur dari seluruh anggota populasi)
-           Variabel    : karakteristik yang dimiliki oleh sampel 




BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan



Statistik berarti ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan/pengelompokan, penganalisisan, dan penyajian data untuk dapat mengambil keputusan yang efektif.

Statistik Deskriptif adalah statistik yang berkaitan dengan cara pengumpulan,  pengolahan dan penyajian data ke dalam suatu cara yang informatif sehingga data mudah dipahami.


Statistik Inferensial adalah metode yang digunakan untuk menentukan sesuatu yang berkaitan dengan populasi berdasarkan sampel yang digunakan. Jadi statistik ini berfungsi untuk peramalan,  pengujiannya dan pengambilan keputusan dari suatu keadaan atau kejadian.

Beberapa pengertian dalam statistik deskriptif dan statistik inferensial adalah sampel, populasi, data, parameter dan variabel.


3.2    Saran


Pada umumnya mahasiswa kurang berminat mempelajarinya karena pelajaran statistik adalah pelajaran yang “menggentarkan”,  ada benarnya.  Ini mungkin terjadi karena adanya anggapan bahwa dengan mempelajari statistik maka seseorang harus benar-benar memiliki kemampuan matematika yang kuat.  Tentu saja,  jika yang dipelajari adalah statistika teoritis atau statistika matematis.  Namun,  untuk belajar statistika terapan - khusus untuk kepentingan penelitian ilmiah- seseorang tidak perlu memiliki latar yang kuat di bidang matematika.  Cukup dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar aritmatika,  seperti penjumlahan, pengurangan,  perkalian,  pembagian, dan penarikan akar.  Tepat sekali apa yang dikatakan Pasaribu  (1981:6) bahwa kuliah statistik (di jurusan non-statistik) bukan dimaksudkan untuk menjadikan seseorang sarjana statistik, tapi untuk kepentingan memberikan pengetahuan yang dbutuhkan dalam kegiatan penelitian.





  




DAFTAR PUSTAKA

Dr. Amudi Pasaribu, M.Sc., Ph.D, 1981, Pengantar Statistik, Jakarta : Ghalia Indonesia, Cetakan Keempat
Ir. Sahibu Munir, S.E., Mec., 2007, Modul I : Statistik I, Universitas Mercu Buana















 

 

The Art Of Acconting

  
Ada seni rupa, seni musik, seni tari dan seni-seni lainnya, tapi seni akuntansi apa itu?!?!?
Coba tebak......^_^

    Yang jelas salah satu definisi akuntansi ini adalah seni,hehehehhe....
Apa karena akuntansi itu seni saya jadi tertarik dengan akuntansi?!?
Tentu tidak seni-seni yang lainnya aja ga tertarik. Soalnya dari dulu pelajaran seni nilai saya selalu jelek (curhat). T_T

   Saya memilih jurusan akuntansi karena saya melihat bidang ini memiliki prospek yang cukup luas dalam dunia kerja. Dewasa ini, dimana kegiatan usaha semakin berkembang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, tenaga akuntan tentu saja sangat dibutuhkan. Mari kita amati di sekeliling kita, segala bidang usaha pasti membutuhkan ilmu akuntansi dalam menjalankan kegiatan usahanya, baik itu berorientasi profit maupun nonprofit, semua membutuhkan tenaga akuntan untuk mengelola data keuangan usahanya. Selain itu, dengan mempelajari akuntansi juga dapat membuka peluang usaha mandiri sebagai akuntan publik. Disamping itu, peluang untuk berwirausahapun bisa dicapai karena kita bisa mengelola keuangan usaha kita sendiri jika usaha yang kita jalankan masih berskala kecil atau menengah.

   Mungkin bagi sebagian orang, akuntansi adalah hal yang sulit dan membosankan. Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah tetapi ituh seninya akuntansi. Berawal dari hal sederhana seperti sisi kiri dan sisi kanan disimbolkan dengan debit dan kredit lalu darisanalah akuntansi hidup dengan segala dinamikanya yang sedemikian rupa diolah, hingga menghasilkan laporan keuangan. Betapa dibutuhkannya akuntansi dalam seluruh kegiatan usaha...

I Love Acconting ^_^

Kata-kata Gombal Berdasar Jurusan Kuliah

- Jurusan Matematika: 
Hidupku tanpamu bagaikan cos90=0. Kau dan aku adalah sin90=1 dan selalu bersamamu adalah tan90 = tak terhingga.

-.Jurusan Teknik Pertambangan: 
kecantikanmu bagaikan intan permata yang berkilau dengan indahnya

-- Jurusan Psikologi:
 Percuma aku masuk jurusan psikologi, karena aku masih tergila-gila kepadamu

- Jurusan Akuntansi:
 Tanpamu aku tidak sempurna, bagaikan neraca lajur yang belum disesuaikan.

- Jurusan Cinematografi: 
andaikan kisah cinta ini kujadikan film, pasti banyak yang iri karena aku bisa mendapatkanmu.

- Jurusan Fotografi:
 Boleh minta foto kamu? Soalnya aku mau nunjukin ke semua orang bahwa malaikat itu ada.

- Jurusan Kesehatan Masyarakat :
 Aku rasa, setiap orang yang melihat kamu akan kebal dari semua penyakit karena vitamin Cinta yang kamu berikan.

- Jurusan Sejarah: 
Seandainya sekarang adalah tanggal 28 Oktober 1928, aku akan ubah naskah Sumpah Pemuda menjadi Sumpah Aku Cinta Kamu.

- Jurusan Biologi:
 Apabila kita DNA, aku tidak mau ada enzim polimerase, agar kita tidak akan terpisahkan.

- Jurusan Ekonomi: 
Cintaku padamu bagaikan pertumbuhan ekonomi China, selalu meningkat!

Rabu, 27 Maret 2013

PENGENDALIAN INTERN DAN KAS


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

           Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan memerlukan pengawasan dan pengendalian dalam melaksanakan semua kegiatan perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dari perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, dan bisa terhindar dari kecurangan/penyelewengan yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Dengan adanya struktur pengendalian intern yang dapat menjaga kekayaan perusahaan maupun kekayaan investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan.

Suatu kegiatan perusahaan  menghasilkan informasi yang akan memberikan manfaat kepada para pemakainya apabila kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Pengendalian Intern Kas akan menghasilkan informasi yang berguna bagi para pemakainya apabila pengendalian intern tersebut sudah efektif.

1.2  Rumusan Masalah

Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:
1.
Apa yang dimaksud dengan pengendalian intern?
2.
Apa fungsi dan tujuan pengendalian intern?
3. Apa yang dimaksud dengan pengendalian intern terhadap kas?

1.3  Tujuan Penulisan

            Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
:
1.    Menjelaskan pengertian pengendalian intern,
2.    Mengetahui fungsi dan tujuan pengendalian intern,
3.    Menjelaskan pengendalian intern tehadap kas.

1.4 Metode Penulisan

            Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan m
akalah ini.












BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pengendalian Intern

Pengendalian intern sangat penting bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Tanpa pengendalian intern yang baik bisa menyebabkan perusahaan tidak memperoleh laba yang optimal bahkan bisa menyebabkan perusahaan gulung tikar.
Pengertian pengendalian intern dalam buku Accounting yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita dkk,  adalah:
“Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti.”
(Warren Reeve Fess, 2005:235)
Dari pengertian di atas dapat diuraikan bahwa manajemen bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan untuk investor, kreditor dan para pemakai lainnya baik secara hukum maupun profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan secara benar,  jujur dan dapat dipercaya. Pengendalian dalam suatu organisasi bertujuan untuk mendorong penggunaan sumber dayanya termasuk pegawai secara efektif dan efisien untuk mengoptimalkan tujuan organisasi. Pengendalian juga dimaksudkan untuk mengawasi manajemen agar setiap kegiatan perusahaan tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku, meskipun undang-undang tersebut tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern di atas terdapat beberapa konsep dasar berikut:
1.  Pengendalian intern merupakan suatu  proses. Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur perusahaan.
2.  Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir,  namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personel lain.
3.      Pengendalian intern dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris perusahaan. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
4.      Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan antara pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.




2.2   Fungsi dan Tujuan Pengendalian Intern

Menurut  Mulyadi  (2002 : 189 ) fungsi dan tujuan  pengendalian intern ini antara lain :
(1) Menjaga kekayaan harta milik perusahaan dan catatan organisasi Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian yang memadai. Begitu juga dengan kekayaan perusahaan yang tidak memiliki wujud fisik seperti piutang dagang akan rawan oleh kekurangan jika dokumen penting dan catatan tidak dijaga.
(2)   Mengecek ketelitian dan kendalan data akuntan
 Manajemen memerlukan informasi keuangan yang teliti dan andal untuk menjalankan kegiatan usahanya. Banyak informasi akuntansi yang digunakan oleh manajemen untuk dasar pengambilan keputusan penting. Pengendalian intern dirancang untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan andal, karena data akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan perusahaan.
(3)  Mendorong efisiensi
Pengendalian intern ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan dan untuk mencegah penggunaaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien
 (4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur. Pengendalian intern ini ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan.

Untuk mencapai kegunaan dan tujuan pengendalian intern tersebut di atas maka diperlukan adanya sistem informasi akuntansi yang benar hal ini dapat memberikan bantuan yang utama terhadap kekayaan perusahaan dengan cara penyelenggaraan pencatatan aktiva yang baik. Apabila struktur pengendalian intern suatu perusahaan lemah, maka akan timbul kesalahan, ketidakakuratan serta kerugian yang cukup besar bagi perusahaan.

Menurut tujuannya pengendalian intern tersebut dapat dibedakan menjadi yaitu :
  1. Pengendalian akuntansi (Internal Accounting Control) merupakan bagian dari pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan perusahaan dam mengecek ketelitian dan dapat dipercaya tidaknya data akuntansi.  Pengendalian akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan investor  dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan meghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
  2. Pengendalian administratif (Internal Administratif Control), meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
2.3 Pengendalian Intern Kas
Menurut  Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 85) “Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”.
Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian intern (internal control) yang baik atas kas dan bank. Sistem pengendalian kas (cash control system) adalah prosedur yang dianut untuk menjaga dana kas perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian intern yang memadai terhadap kas.
Pengendalian intern kas merupakan salah satu cara untuk menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian intern kas penyelewengan ini dapat dihindari.


Pengendalian intern kas ada 2 yaitu:
  1. Pengendalian intern untuk Penerimaan Kas
  • Semua penerimaan kas harus segera dicatat
  • Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga harus disetor ke bank
  • Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register
  1. Pengendalian intern untuk Pengeluaran Kas
  • Semua pengeluaran kas harus dilalakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil.
  • Cek harus ditandatangani minimal 2 orang pejabat
  • Cek yang batal digunakan/salah tulis harus diasir dengan rapi
  • Hendaknya diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang sudah dikeluarkan
2.4  Tujuan Pengendalian Intern Kas
Tujuan umum dari pengendalian intern kas adalah sebagai berikut:
1.      Adanya pemisahan tugas.
Pemisahan tugas ini harus dilakukan supaya kas dapat lebih terjaga keamanannya dari segala persekongkolan. 
2.      Semua transaksi kas diotorisasi dan dicatat dengan tepat.
Pengendalian intern kas bertujuan supaya transaksi yang telah terjadi mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang, dapat dicatat dengan tepat sehingga manajemen dapat mengevaluasi semua informasi terhadap transaksi dengan benar
3.      Meyakinkan adanya uang kas yang cukup.
Dengan uang kas yang cukup perusahaan dapat menggunakan uang kas tersebut untuk membayar utang yang telah jatuh tempo. Dan apabila terdapat kelebihan uang kas maka perusahaan dapat menggunakan uang kas yang menganggur tersebut untuk investasi perusahaan.
4.      Mencegah hilangnya uang kas akibat kecurangan.
Dengan pengendalian intern kas diharapkan segala penyalahgunaan kas dapat ditekan serendah mungkin. Pengendalian intern yang berfungsi dengan baik dan efektif akan membantu manajemen dalam mengambil keputusan.





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
 Pengendalian internal tidak hanya struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran saja, namun termasuk juga kegiatan dan prosedur. Struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran tersebut merupakan bagian dari suatu proses yang dihasilkan oleh pihak internal maupun eksternal, untuk memberikan jaminan yang masuk akal tercapainya tujuan-tujuan sebagai berikut :
·            Terjaganya kekayaan organisasi
·         Efektif dan efisisiensinya operasi
·         Terpercayanya (Reliabillity) Laporan Keuangan
·         Dipatuhinya kebijakan manajemen
·         Tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku
Pengendalian intern kas merupakan salah satu cara untuk menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian intern kas penyelewengan ini dapat dihindari.
Pengendalian intern kas ada 2 yaitu Pengendalian intern untuk Penerimaan Kas dan Pengendalian intern untuk Pengeluaran Kas.


3.2    Saran
Pengendalian intern dalam perusahaan sangat diperlukan untuk mengawasi dan memberikan jaminan terhadap keamanan harta perusahaan. Oleh karena itu,  setiap perusahaan dituntut untuk mengawasi kondisi perusahaannya dengan menjaga seluruh aktivitas operasi perusahaan dengan suatu pengendalian yang baik. Pengendalian yang sangat penting diperhatikan adalah kas.



DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Jakarta: PT Salemba Empat, Edisi 3
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat
Warren Reeve Fess, 2005, Pengantar Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat, Buku dua, Edisi 21