Biar enak lihatnya..
yukk ke versi Ms. Wordnya ajjah.........
Statistik Berdasarkan Aktivitas
Pengendalian Intern dan Kas
” Families are the compass that guide us. They are the inspiration to reach great heights, and our comfort when we occasionally falter. ”
Sabtu, 30 Maret 2013
Kamis, 28 Maret 2013
STATISTIK BERDASARKAN AKTIVITAS
MAKALAH
Statistik Berdasarkan Aktivitas
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik I
Dosen Pembimbing
Afrinda H.M, S.E, Msi
DISUSUN OLEH
Kelompok IV
ASMAWATI (101201039)
MUH. SYAHRONI (101201036)
YENI (101201037)
DARLAN (101201160)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Statistik Berdasarkan
Aktivitas. Makalah ini diajukan gunamemenuhi tugas mata kuliah Statistik I.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Amin...
Baubau, Maret
2013
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Statistik........................................................................................ 3
2.2 Jenis Statistik Berdasarkan Aktivitas.............................................................. 4
2.3 Statistik Deskriptif......................................................................................... 4
2.4 Statistik Inferensial......................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 7
3.2 Saran............................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sadar atau tidak, sebenarnya dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai informasi-informasi statistik baik
yang disajikan lewat media elektronik maupun lewat media cetak.
Informasi-informasi tersebut disajikan dalam bentuk angka-angka, tabel atau grafis.
Informasi seperti laju pertumbuhan penduduk, hasil pooling tentang cara pemilihan presiden, keadaan penduduk
prasejahtera, pengangguran sarjana,persentase dana pembangunan yang dikorupsi pejabat, dan sebagainya; merupakan beberapa contoh kecil dari sekian
banyak hal lainnya yang berkaitan dengan pemanfaatan statistik. Dapat dikatakan bahwa statistik memiliki
peran penting dan sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia moderen. Oleh sebab itu pemahaman terhadap statistik
menjadi sangat diperlukan.
Mata kuliah statistik
merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi. Mata kuliah ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa menangani informasi yang bersifat kuantitatif. Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa diharapkan
memiliki kemampuan dalam menggunakan pendekatan ilmiah dalam memecahkan
masalah. Penelitian akademis -seperti
yang diterapkan dalam penulisan skripsi- adalah salah satu kegiatan keilmuan di
mana permasalahan yang ada dipecahkan dengan
melalui penggunaan pendekatan ilmiah.
Dalam memecahkan permasalahan maka statistik dapat berperan sebagai alat
bantu yang dapat digunakan untuk menangani data-data kuantitatif yang diperoleh
dalam penelitian. Dengan kata lain,
melalui analisis statistik, dapat digambarkan situasi, kondisi, atau fakta yang
diteliti dan sekaligus dapat diperoleh suatu kesimpulan yang masuk akal.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:
1. Apa yang dimaksud dengan statistik?
2. Menentukan jenis statistik berdasarkan aktivitas?
3. Apa yang dimaksud dengan statistik deskriptif?
4. Apa yang
dimaksud dengan statistik inferensial?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1.
Menjelaskan pengertian statistik
2.
Mengetahui jenis-jenis statistik berdasarkan aktivitas
3.
Mengetahui perbedaan statistik deskriptif dan statistik
inferensial
1.4 Metode
Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Statistik
Banyak sekali definisi mengenai statistik yang dapat
ditemukan dalam buku-buku teks statistik.
Dari sekian banyak definisi tersebut, ada beberapa yang dapat
dikemukakan di sini.
Menurut Thorne (1980:3), statistik adalah seperangkat
alat yang berkepentingan dengan pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis fakta-fakta numerik. Dengan makna yang hampir sama, Pasaribu (1981:22) mengemukakan bahwa
statistik menyediakan berbagai alat dan cara untuk mencari kembali keterangan
yang seolah-olah tersembunyi di dalam angka-angka statistik. Kedua definisi tersebut menyepakati statistik
sebagai suatu “alat” yang digunakan dalam menangani data kuantitatif.
Definisi yang mengarahkan pada klasifikasi statistik
(statistik deskriptif dan statistik inferensial) dikemukakan oleh McCall (1980:18). Ia mengemukakan bahwa statistik mempelajari
tentang metode mendeskripsikan dan menginterpretasikan informasi kuantitatif,
termasuk teknik mengorganisasi dan merangkum
data, teknik membuat generalisasi (kesimpulan yang berlaku umum) dan
inferensi dari data. Arah
pengklasifikasian ini tampak pada istilah “mendeskripsikan” sebagai “statistik
deskriptif” dan menginterpretasikan” sebagai “statistik inferensial”.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan tersebut dapat
disimpulkan bahwa statistik berkaitan dengan cara menangani fakta berupa data
kuantitatif yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengukuran sehingga data
dapat dideskripsikan atau ditarik kesimpulan dan akhirnya memungkinkan orang
lebih mudah memahami fakta yang ada.
2.2
Jenis Statistik Berdasarkan Aktivitas
Dalam definisi sebelumnya disebutkan bahwa statistik
berfungsi mendeskripsikan dan menarik kesimpulan (inferensial). Menurut Horvath (1985:5), statistik memiliki dua tujuan utama, yaitu mendeskripsikan dan menarik
kesimpulan. Oleh sebab itu dikenal dua
jenis statistik, yaitu stastistik deskriptif dan statistik inferensial.
2.3 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berisi teknik untuk mengorganisasi,
meringkas/ menyarikan informasi dari data numerik (Horvath, 1985:5). Untuk
memberikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan statistik deskriptif,
maka perhatikan contoh berikut ini:
Seorang peneliti ingin mengetahui tentang skor hasil
belajar metodologi penelitian dari 300
orang mahasiswa di fakultas X. Data dari 300 orang mahasiswa tersebut diperoleh dari arsip nilai pada bagian
kemahasiswaan. Si peneliti
menyalin nama dan skor masing-masing mahasiswa.
Dari contoh tersebut tentu saja diperoleh 300 skor yang bervariasi dari masing-masing mahasiswa. Dapat kita bayangkan berapa lembar
kertas yang dibutuhkan untuk menyalin
data dari 300 orang mahasiswa tersebut.
Deretan data tersebut, meskipun sudah menyajikan semua data
yang dibutuhkan, namun belum
dapat memberikan jawaban secara akurat
mengenai pertanyaan-pertanyaan seperti:
Berapa skor rata-rata dari kelompok
mahasiswa tersebut? Apakah rentang skor semua mahasiswa sempit sehingga variasi
skor dapat dikatakan mirip? Atau sebaliknya rentang skor lebar sehingga skor
sangat bervariasi? Skor mana
yang dapat diidentifikasikan sebagai
kelompok tinggi dan mana
yang masuk dalam kelompok
rendah? Informasi-informasi mengenai pertanyaan-pertanyan tersebut masih
membutuhkan perhitungan-perhitungan
tertentu.
Perhitungan-perhitungan tersebut
itulah yang menjadi kawasan operasi statistik deskriptif.
2.4 Statistik Inferesial
Menurut
Horvath (1985:6) Statistik inferensial
(ada yang menyebut statistik induktif) adalah kumpulan aturan dan prosedur di mana
pernyataan umum tentang orang atau peristiwa dibuat berdasarkan observasi
terhadap jumlah yang relatif sedikit.
Dengan kata lain statistik inferensial ini merupakan penggeneralisasian penemuan di
luar pengamatan yang dilakukan.
Sebagai
contoh, seorang peneliti
ingin mengetahui bagaimana sikap
mahasiswa IKIP terhadap
profesi guru. Berapa
jumlah mahasiswa IKIP
di Indonesia? Katakanlah jumlah seluruhnya
10.000 orang. Ini
jumlah yang tidak kecil.
Namun dengan menggunakan teknik statistik inferensial,
memungkinkan peneliti untuk mengedarkan
angket yang sudah disiapkan
kepada sebagian mahasiswa
yang dipilih secara acak (random),
katakanlah 500 orang. Melalui
analisis data dari angket yang diisi oleh 500 orang
tersebut, diketahui bahwa sikap
mereka terhadap profesi guru ternyata
rendah.
Apabila prosedur analisis terhadap kelompok kecil sampel
ini dilakukan dengan benar, maka
kesimpulan hasil tersebut menjadi
berlaku bagi seluruh
mahasiswa IKIP di Indonesia, yaitu semuanya memiliki sikap
yang rendah terhadap profesi guru. Jadi kesimpulan bukan hanya berlaku pada 500
orang yang dijadikan sampel. Dengan
demikian teknik statistik inferensial adalah alat mengumpulkan
suatu fakta mengenai populasi yang besar dengan hanya menggunakan data dari
sampel yang relatif kecil. Itulah
sebabnya Horvath (1985:6)
mengatakan bahwa statistik ini merupakan
"jantung" dari kegiatan ilmiah.
Beberapa pengertian dalam statistik deskriptif dan
statistik inferensial :
- Sampel : serangkaian observasi yang dilakukan
terhadap sebagian dari obyek untuk memperoleh gambaran mengenai obyek itu
sendiri.
- Populasi : keseluruhan obyek yang tidak seluruhnya
diobservasi tetapi merupakan obyek penyelidikan
- Data : sesuatu yang diketahui dan dapat
memberikan gambaran tentang sesuatu keadaan atau permasalahan
- Parameter : semua karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (diukur dari seluruh anggota populasi)
-
Variabel : karakteristik yang dimiliki oleh sampel
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Statistik berarti ilmu yang mempelajari
cara pengumpulan, pengolahan/pengelompokan, penganalisisan, dan penyajian data untuk dapat mengambil
keputusan yang efektif.
Statistik Deskriptif adalah statistik
yang berkaitan dengan cara pengumpulan, pengolahan
dan penyajian data ke dalam suatu cara yang informatif sehingga
data mudah dipahami.
Statistik Inferensial adalah metode yang
digunakan untuk menentukan sesuatu yang berkaitan dengan populasi berdasarkan
sampel yang digunakan. Jadi statistik ini berfungsi untuk peramalan, pengujiannya dan pengambilan keputusan dari
suatu keadaan atau kejadian.
Beberapa pengertian dalam statistik
deskriptif dan statistik inferensial adalah sampel, populasi, data, parameter
dan variabel.
3.2 Saran
Pada umumnya mahasiswa kurang berminat mempelajarinya
karena pelajaran statistik adalah pelajaran yang “menggentarkan”, ada benarnya.
Ini mungkin terjadi karena adanya anggapan bahwa dengan mempelajari
statistik maka seseorang harus benar-benar memiliki kemampuan matematika yang
kuat. Tentu saja, jika yang dipelajari adalah statistika
teoritis atau statistika matematis.
Namun, untuk belajar statistika
terapan - khusus untuk kepentingan penelitian ilmiah- seseorang tidak perlu
memiliki latar yang kuat di bidang matematika.
Cukup dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar aritmatika, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan penarikan akar. Tepat sekali apa yang dikatakan Pasaribu (1981:6) bahwa kuliah statistik (di jurusan
non-statistik) bukan dimaksudkan untuk menjadikan seseorang sarjana statistik,
tapi untuk kepentingan memberikan pengetahuan yang dbutuhkan dalam kegiatan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.
Amudi Pasaribu, M.Sc., Ph.D, 1981, Pengantar Statistik, Jakarta : Ghalia
Indonesia, Cetakan Keempat
Ir.
Sahibu Munir, S.E., Mec., 2007, Modul I : Statistik I, Universitas Mercu Buana
The Art Of Acconting
Coba tebak......^_^
Yang jelas salah satu definisi akuntansi ini adalah seni,hehehehhe....
Apa
karena akuntansi itu seni saya jadi tertarik dengan akuntansi?!?
Tentu
tidak seni-seni yang lainnya aja ga tertarik. Soalnya dari dulu
pelajaran seni nilai saya selalu jelek (curhat). T_T
Saya
memilih jurusan akuntansi karena saya melihat bidang ini memiliki
prospek yang cukup luas dalam dunia kerja. Dewasa ini, dimana kegiatan
usaha semakin berkembang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi
informasi, tenaga akuntan tentu saja sangat dibutuhkan. Mari kita amati
di sekeliling kita, segala bidang usaha pasti membutuhkan ilmu akuntansi
dalam menjalankan kegiatan usahanya, baik itu berorientasi profit
maupun nonprofit, semua membutuhkan tenaga akuntan untuk mengelola data
keuangan usahanya. Selain itu, dengan mempelajari akuntansi juga dapat
membuka peluang usaha mandiri sebagai akuntan publik. Disamping
itu, peluang untuk berwirausahapun bisa dicapai karena kita bisa
mengelola keuangan usaha kita sendiri jika usaha yang kita jalankan
masih berskala kecil atau menengah.
Mungkin
bagi sebagian orang, akuntansi adalah hal yang sulit dan membosankan.
Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah tetapi ituh seninya akuntansi.
Berawal dari hal sederhana seperti sisi kiri dan sisi kanan disimbolkan
dengan debit dan kredit lalu darisanalah akuntansi hidup dengan segala
dinamikanya yang sedemikian rupa diolah, hingga menghasilkan laporan
keuangan. Betapa dibutuhkannya akuntansi dalam seluruh kegiatan usaha...
I Love Acconting ^_^
Kata-kata Gombal Berdasar Jurusan Kuliah
- Jurusan Matematika:
Hidupku tanpamu bagaikan cos90=0. Kau dan aku adalah sin90=1 dan selalu bersamamu adalah tan90 = tak terhingga.
-.Jurusan Teknik Pertambangan:
kecantikanmu bagaikan intan permata yang berkilau dengan indahnya
-- Jurusan Psikologi:
Percuma aku masuk jurusan psikologi, karena aku masih tergila-gila kepadamu
- Jurusan Akuntansi:
Tanpamu aku tidak sempurna, bagaikan neraca lajur yang belum disesuaikan.
- Jurusan Cinematografi:
andaikan kisah cinta ini kujadikan film, pasti banyak yang iri karena aku bisa mendapatkanmu.
- Jurusan Fotografi:
Boleh minta foto kamu? Soalnya aku mau nunjukin ke semua orang bahwa malaikat itu ada.
- Jurusan Kesehatan Masyarakat :
Aku rasa, setiap orang yang melihat kamu akan kebal dari semua penyakit karena vitamin Cinta yang kamu berikan.
- Jurusan Sejarah:
Seandainya sekarang adalah tanggal 28 Oktober 1928, aku akan ubah naskah Sumpah Pemuda menjadi Sumpah Aku Cinta Kamu.
- Jurusan Biologi:
Apabila kita DNA, aku tidak mau ada enzim polimerase, agar kita tidak akan terpisahkan.
- Jurusan Ekonomi:
Cintaku padamu bagaikan pertumbuhan ekonomi China, selalu meningkat!
Hidupku tanpamu bagaikan cos90=0. Kau dan aku adalah sin90=1 dan selalu bersamamu adalah tan90 = tak terhingga.
-.Jurusan Teknik Pertambangan:
kecantikanmu bagaikan intan permata yang berkilau dengan indahnya
-- Jurusan Psikologi:
Percuma aku masuk jurusan psikologi, karena aku masih tergila-gila kepadamu
- Jurusan Akuntansi:
Tanpamu aku tidak sempurna, bagaikan neraca lajur yang belum disesuaikan.
- Jurusan Cinematografi:
andaikan kisah cinta ini kujadikan film, pasti banyak yang iri karena aku bisa mendapatkanmu.
- Jurusan Fotografi:
Boleh minta foto kamu? Soalnya aku mau nunjukin ke semua orang bahwa malaikat itu ada.
- Jurusan Kesehatan Masyarakat :
Aku rasa, setiap orang yang melihat kamu akan kebal dari semua penyakit karena vitamin Cinta yang kamu berikan.
- Jurusan Sejarah:
Seandainya sekarang adalah tanggal 28 Oktober 1928, aku akan ubah naskah Sumpah Pemuda menjadi Sumpah Aku Cinta Kamu.
- Jurusan Biologi:
Apabila kita DNA, aku tidak mau ada enzim polimerase, agar kita tidak akan terpisahkan.
- Jurusan Ekonomi:
Cintaku padamu bagaikan pertumbuhan ekonomi China, selalu meningkat!
Rabu, 27 Maret 2013
PENGENDALIAN INTERN DAN KAS
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan
fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan memerlukan pengawasan dan
pengendalian dalam melaksanakan
semua kegiatan perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan
dari perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, dan
bisa terhindar dari kecurangan/penyelewengan yang dilakukan pihak-pihak
tertentu. Dengan adanya struktur pengendalian intern yang dapat menjaga kekayaan
perusahaan maupun kekayaan investor dan kreditur yang ditanamkan dalam
perusahaan.
Suatu kegiatan perusahaan menghasilkan informasi yang akan memberikan
manfaat kepada para pemakainya apabila kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai
dengan prosedur yang ditentukan. Pengendalian
Intern Kas akan menghasilkan informasi yang berguna bagi para pemakainya
apabila pengendalian intern tersebut sudah efektif.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:
1. Apa yang dimaksud dengan pengendalian intern?
2. Apa fungsi dan tujuan pengendalian intern?
3. Apa yang dimaksud dengan pengendalian intern terhadap kas?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1.
Menjelaskan pengertian pengendalian
intern,
2.
Mengetahui fungsi dan tujuan pengendalian
intern,
3.
Menjelaskan pengendalian intern tehadap
kas.
1.4 Metode
Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengendalian Intern
Pengendalian intern sangat penting bagi kelangsungan
kegiatan perusahaan. Tanpa pengendalian intern yang baik bisa menyebabkan
perusahaan tidak memperoleh laba yang optimal bahkan bisa menyebabkan perusahaan
gulung tikar.
Pengertian pengendalian intern dalam buku “Accounting”
yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita
dkk, adalah:
“Pengendalian internal (internal
control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan
dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan
akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti.”
(Warren Reeve Fess, 2005:235)
Dari pengertian di atas dapat diuraikan bahwa manajemen
bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan untuk investor, kreditor dan para
pemakai lainnya baik secara hukum maupun profesionalnya untuk meyakinkan bahwa
informasi disajikan secara benar, jujur
dan dapat dipercaya. Pengendalian dalam suatu organisasi bertujuan untuk
mendorong penggunaan sumber dayanya termasuk pegawai secara efektif dan efisien
untuk mengoptimalkan tujuan organisasi. Pengendalian juga dimaksudkan untuk
mengawasi manajemen agar setiap kegiatan perusahaan tidak bertentangan dengan
undang-undang yang berlaku, meskipun undang-undang tersebut tidak berkaitan
langsung dengan kegiatan perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern di atas terdapat
beberapa konsep dasar berikut:
1. Pengendalian
intern merupakan suatu proses.
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian
tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur perusahaan.
2. Pengendalian
intern dijalankan oleh orang. Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari
pedoman kebijakan dan formulir, namun
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan
komisaris, manajemen dan personel lain.
3.
Pengendalian
intern dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan
mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris perusahaan. Keterbatasan yang melekat
dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan
dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian intern tidak
dapat memberikan keyakinan mutlak.
4.
Pengendalian intern ditujukan untuk
mencapai tujuan yang saling berkaitan antara pelaporan keuangan, kepatuhan dan
operasi.
2.2
Fungsi dan Tujuan Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi
(2002 : 189 ) fungsi dan tujuan pengendalian intern ini antara lain :
(1) Menjaga kekayaan harta milik perusahaan dan catatan
organisasi Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan atau
hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan
pengendalian yang memadai. Begitu juga dengan kekayaan perusahaan yang tidak
memiliki wujud fisik seperti piutang dagang akan rawan oleh kekurangan jika
dokumen penting dan catatan tidak dijaga.
(2) Mengecek
ketelitian dan kendalan data akuntan
Manajemen
memerlukan informasi keuangan yang teliti dan andal untuk menjalankan kegiatan
usahanya. Banyak informasi akuntansi yang digunakan oleh manajemen untuk dasar
pengambilan keputusan penting. Pengendalian intern dirancang untuk memberikan
jaminan proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan informasi keuangan
yang teliti dan andal, karena data akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan
perusahaan.
(3) Mendorong
efisiensi
Pengendalian intern ditujukan untuk mencegah duplikasi
usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan
dan untuk mencegah penggunaaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien
(4) Mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan
kebijakan dan prosedur. Pengendalian intern ini ditujukan untuk memberikan jaminan
yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan.
Untuk mencapai kegunaan dan tujuan pengendalian intern
tersebut di atas maka diperlukan adanya sistem informasi akuntansi yang benar
hal ini dapat memberikan bantuan yang utama terhadap kekayaan perusahaan dengan
cara penyelenggaraan pencatatan aktiva yang baik. Apabila struktur pengendalian
intern suatu perusahaan lemah, maka akan timbul kesalahan, ketidakakuratan
serta kerugian yang cukup besar bagi perusahaan.
Menurut tujuannya pengendalian intern tersebut dapat
dibedakan menjadi yaitu :
- Pengendalian akuntansi (Internal Accounting Control) merupakan bagian dari pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk
menjaga kekayaan perusahaan dam mengecek ketelitian dan dapat dipercaya
tidaknya data akuntansi. Pengendalian akuntansi yang baik akan
menjamin keamanan kekayaan investor dan kreditur yang ditanamkan
dalam perusahaan dan akan meghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
- Pengendalian administratif (Internal Administratif
Control), meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya
kebijakan manajemen.
2.3 Pengendalian Intern Kas
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 85) “Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan”.
Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik
dan mudah untuk diselewengkan. Selain
itu banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas.
Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau
penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya
pengendalian intern (internal control)
yang baik atas kas dan bank. Sistem pengendalian kas (cash control system) adalah prosedur yang dianut untuk menjaga dana
kas perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian intern yang memadai terhadap
kas.
Pengendalian intern kas merupakan salah satu cara untuk
menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan
itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian intern kas
penyelewengan ini dapat dihindari.
Pengendalian intern kas ada 2 yaitu:
- Pengendalian
intern untuk
Penerimaan Kas
- Semua
penerimaan kas harus segera dicatat
- Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga
harus disetor ke bank
- Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang
menangani penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register
- Pengendalian
intern untuk
Pengeluaran Kas
- Semua
pengeluaran kas harus dilalakukan dengan menggunakan cek, kecuali
pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak efisien jika dilakukan
menggunakan cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil.
- Cek
harus ditandatangani minimal 2 orang pejabat
- Cek
yang batal digunakan/salah tulis harus diasir dengan rapi
- Hendaknya
diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang sudah dikeluarkan
2.4 Tujuan
Pengendalian Intern Kas
Tujuan umum dari pengendalian intern kas adalah sebagai berikut:
1.
Adanya pemisahan tugas.
Pemisahan tugas ini harus dilakukan supaya kas dapat
lebih terjaga keamanannya dari segala persekongkolan.
2.
Semua transaksi kas diotorisasi dan
dicatat dengan tepat.
Pengendalian
intern kas bertujuan supaya transaksi yang telah terjadi mendapat persetujuan
dari pihak yang berwenang, dapat dicatat dengan tepat sehingga manajemen dapat
mengevaluasi semua informasi terhadap transaksi dengan benar
3.
Meyakinkan adanya uang kas yang cukup.
Dengan
uang kas yang cukup perusahaan dapat menggunakan uang kas tersebut untuk
membayar utang yang telah jatuh tempo. Dan apabila terdapat kelebihan uang kas
maka perusahaan dapat menggunakan uang kas yang menganggur tersebut untuk
investasi perusahaan.
4.
Mencegah hilangnya uang kas akibat
kecurangan.
Dengan pengendalian intern kas diharapkan segala
penyalahgunaan kas dapat ditekan serendah mungkin. Pengendalian
intern yang berfungsi dengan baik dan efektif akan membantu manajemen dalam
mengambil keputusan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengendalian internal tidak hanya struktur organisasi,
metode, dan ukuran-ukuran saja, namun termasuk juga kegiatan dan prosedur.
Struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran tersebut merupakan bagian dari
suatu proses yang dihasilkan oleh pihak internal maupun eksternal, untuk memberikan
jaminan yang masuk akal tercapainya tujuan-tujuan sebagai berikut :
·
Terjaganya kekayaan organisasi
·
Efektif dan efisisiensinya operasi
·
Terpercayanya (Reliabillity) Laporan Keuangan
·
Dipatuhinya kebijakan manajemen
·
Tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku
Pengendalian
intern kas merupakan salah satu cara untuk menjaga agar dana kas perusahaan
tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan itu tidak mungkin untuk dihilangkan
tetapi dengan pengendalian intern kas penyelewengan ini dapat dihindari.
Pengendalian intern kas ada 2 yaitu Pengendalian intern
untuk Penerimaan Kas dan Pengendalian
intern untuk
Pengeluaran Kas.
3.2 Saran
Pengendalian
intern dalam perusahaan sangat diperlukan untuk mengawasi dan memberikan
jaminan terhadap keamanan harta perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut untuk mengawasi
kondisi perusahaannya dengan menjaga seluruh aktivitas operasi perusahaan
dengan suatu pengendalian yang baik. Pengendalian yang sangat penting diperhatikan adalah kas.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Jakarta: PT Salemba Empat, Edisi 3
Ikatan Akuntansi
Indonesia, 2002, Standar Akuntansi
Keuangan, Jakarta: Salemba
Empat
Warren Reeve Fess, 2005, Pengantar
Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat, Buku dua, Edisi 21
Langganan:
Postingan (Atom)